Monday, November 29, 2010

KORUT VS KORSEL

Perang Korea Utara Vs Korea Selatan Masih Berlanjut – Asap mengepul dari Pulau Yeonpyeong di Korea Selatan setelah mendapat serangan artileri dari Korea Utara. Dua orang tentara Korsel tewas dalam bentrok tersebut.
Foto Perang Korut Vs Korsel
Foto Perang Korut Vs Korsel

Korea Utara (Korut) menembakkan artileri ke pulau perbatasan Korea Selatan (Korsel), memicu baku tembak dengan pasukan Korsel. Bursa saham Asia jatuh akibat konflik ini. Korut mengatakan, Selasa bahwa Korsel lebih dulu menembakkan peluru hingga mendorong pihaknya melakukan tindakan militer, yang menewaskan dua tentara di Korsel dan puluhan rumah terbakar.
“Meskipun kami berulangkali mengeluarkan peringatan, Korsel menembakkan puluhan peluru mulai pukul 13:00 waktu setempat dan kami segera mengambil tindakan militer yang keras,” kata kantor berita resmi Korut, KCNA dalam pernyataan singkat.
KCNA tidak menjelaskan apakah Korut menderita kerusakan akibat baku tembak tersebut. Penembakan itu terjadi setelah Korut mengungkapkan tentang kegiatan program pengayaan uraniumnya yang telah berjalan — tahap kedua untuk membuat senjata nuklir — yang menimbulkan kecemasan serius bagi Amerika Serikat (AS) dan sekutu-sekutunya.
Sekitar 50 peluru artileri Korut mendarat di pulau Yeonpyeong di Korsel dekat perbatasan Laut Kuning yang tegang, yang menimbulkan korban jiwa dan kerusakan belasan rumah. Tentara Korsel yang tewas menjadi dua orang dan 17 lainya terluka. Tiga warga sipil juga terluka akibat serangan tersebut. Militer Korsel dalam siaga tinggi dan pesawat-pesawat tempur jet Angkatan Udara Korsel dikerahkan ke pulau itu.
Seorang penduduk pulau itu, Lee Jong-Sik mengemukakan paling tidak 10 rumah terbakar. Saya tidak melihat secara jelas asap itu. Lereng-lereng bukit juga ditembaki.
“Kami diberitahu melalui siaran-siaran pengeras suara agar meninggalkan rumah-rumah kami,” katanya Gambar televisi menunjukkan asap hitam terlihat di pulau itu.
Saham Asia Jatuh
Bentrok di semenanjung Korea ini memicu bursa saham di Asia jatuh. Saham utama di Singapura jatuh 2,03 persen, yang terendah sejak 29 Oktober. Saham utama Malaysia juga jatuh 1,04 persen. Saham di Bursa Efek Jakarta turun 1,7 persen. Di Thailand, saham jatuh 0,95 persen. Di Vietnam, saham turun 1,1 persen. “Pasar sempat panik dan menunggu apa yang akan terjadi,” kata Warut Siwasariyanon, pialang Finansial Syrus Securities, Thailand.
Ketegangan di semenanjung yang terbagi dua itu tidak mereda sejak tenggelamnya sebuah kapal perang Korsel Maret, yang menurut Seoul akibat kena serangan torpedo Korut. Pyongyang membantah keras tuduhan itu.
Pada Oktober lalu, pasukan Korut dan Korsel terlibat baku tembak di perbatasan Perang Dingin mereka, bertepatan dengan keadaan darurat bagi militer Korsel menjelang KTT G-20 para pemimpin dunia di Seoul awal bulan ini.
Insiden terbaru itu meletus ketika seorang utusan khusus AS bertolak menuju China, Selasa, dalam usaha meminta bantuan China menghentikan proyek nuklir baru Pyongyang, yang diungkapkan kepada para pakar nuklir AS yang menyebutnya satu program mutakhir Korut untuk memperkaya uranium.
RI Prihatin
Menteri Luar Negeri Marty M Natalegawa atas nama Pemerintah Indonesia menyampaikan keprihatinan yang sangat mendalam atas terjadinya saling tembak antara Korea Utara dan Korea Selatan di pulau Yeonpyeong yang telah mengakibatkan jatuhnya korban jiwa.
Dalam pernyataan pers Pemerintah Indonesia yang dikeluarkan di Jakarta, Selasa malam, Menlu juga mengatakan bahwa Pemerintah Indonesia mendesak kedua pihak untuk segera menghentikan permusuhan, melakukan upaya maksimal untuk menahan diri dan menghindari terjadinya peningkatan ketegangan.
Pada kesempatan itu Pemerintah Indonesia juga menggarisbawahi pentingnya dimulai kembali perundingan enam pihak yang diikuti Korea Selatan, Korea Utara, Amerika Serikat, Rusia, China dan Jepang guna membahas seluruh aspek yang terkait dengan perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea. analisadaily.com

No comments:

Post a Comment